Kuliah Kerja Nyata Bersama BKS-PTN Wilayah Barat 2017 - #1
Photo Source : Galeri Penulis |
Halo! OMG long time no write banget gue ya hahaha.
Kosong banget blog ini ya Allah. Jadi kangen sama blog yang dulu #eh hehehe
Eh itu gue finally memutuskan untuk memakai gif yang bisa menggambarkan emosi gue lagi wkwkwk alay gak sih? Nggak lah ya, alay dikit tapi gemay hehehe
Tadinya gue mau make yang gambarnya monyet. LUCU BANGET. Tapi dia mengingatkanku pada seseorang #ea #bapermulai HEHE akhirnya gue putuskan nggak jadi make itu. Gimana bisa fokus nulis topik ini kalau ingetnya sama yang lain, ya nggak? Hihi.
Gambar yang ini gak begitu mewakili gue sih sebenernya, kurang "gue banget" gitu wkwkwk. Tapi ya daripada nggak ada sama sekali kan? Abisnya kurang berasa aja gitu kalo gue lagi mau nulis dengan kondisi hati yang cukup bahagia tapi nggak ada emot sama sekali, kalo kata Inul Daratista tuh kayak sayur tanpa garam hehe HAMBAR.
Gue udah nyoba beberapa gambar, tapi ini paling mending wkwk gue nyoba yang kelinci eh datar banget ampun mukanya, kayak nggak bergairah sama kehidupan hahaha. Terus nyoba yang lain pun nggak ada yang bisa mewakili dengan benar, jadi yaudah lah ini aja paling mending. Gue ambil yang ekspresinya paling mendekati ajalah wkwkwk
TERUS GUE BARU TAU DI BLOGGER ADA EMOTICON hahahaha. Ini gue udah seabad banget nggak nulis kali ya?😂 eh tapi kok jadi keliatan kecil banget ya kalau dibanding sama gif nya wkwk.
Ah yaudah pokoknya gitu. Nah gue mau bahas sesuatu yang ada di foto ini karena peristiwa di baliknya adalah salah satu alasan gue lama banget nggak nulis, tapi jadi salah satu alasan juga untuk saat ini gue kembali mencoba nulis. At least curhat sih hehe
Di hampir semua media sosial yang gue punya, postingan gue di hampir empat bulan ke belakang itu isinya tentang mereka semua. Hampir semua tentang mereka. Sampai-sampai kalo misalkan ada (misalkan lho ya, tapi kayaknya sih nggak ada wkwkwk) yang suka banget mantengin semua media sosial yang gue punya bahkan sampai ke semua bentuk blog maupun semi-blog yang gue punya, dia pasti sadar dan khatam bahkan bisa hafal juga kali sama orang-orang ini.
Kalau kata guru SMA gue dulu, tipe kayak gue adalah orang yang nggak bisa matiin "tombol on off" pada dirinya. Hal yang udah terjadi seharusnya ya biarkan saja berlalu, life must go on. Apa pun kejadiannya, baik senang maupun sedih. Rindu boleh, tapi bukan berarti terus berkelanjutan dan terus dikenang tanpa henti.
Tapi, kalau buat gue, ya gimana ya.... liburan gue hampir seluruhnya dipenuhi dengan persiapan bertemu mereka. Dari tiga bulan masa libur gue semester lalu, satu bulan penuh diisi sama kehadiran mereka. Bahkan mereka hadir 24 jam selama seminggu alias 24/7.
Ya emang harusnya nggak boleh gini, ya nggak sih? Tapi yaudah, pelan-pelan aja. Sesuatu yang diburu-buru juga nggak baik kan? Daripada gue memaksa diri gue untuk cepat-cepat "mematikan tombol on" dan malah berujung hal yang nggak enak, mending pelan-pelan aja ikutin alur yang ada. Siapa tau nanti malah ada hal baik diujung sana kan?
Nah, jadi 29 manusia di foto ini adalah orang-orang yang menemani gue selama 35 hari di tanah orang yang for the first time in my life kaki gue menapak di sana. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah resmi masuk ke dalam daftar provinsi yang telah gue datangi selama 20 tahun gue hidup dan Kabupaten Bangka adalah salah satu daerah yang menambah panjang list daerah-daerah yang gue kenang dalam hidup. Iya, 35 hari gue menetap di Bangka.
Bukan, tentu bukan untuk liburan. Selama persiapan berangkat pun nggak pernah terbersit sedikit pun di dalam hati dan pikiran gue untuk liburan atau jalan-jalan. Gue cuma mau fokus untuk mengabdi, melakukan pengabdian masyarakat melalui salah satu mata kuliah universitas, yaitu Kuliah Kerja Nyata (kalau di UI disebutnya K2N hehe)
Hahahaha jumawa banget kalimat gue, padahal 35 hari gue di sana cuma nambah sampah doang kayaknya. Belum berhasil gue untuk memberikan dampak yang dapat dirasakan apalagi dampak yang dapat dirasakan dan dikembangkan secara berkelanjutan.
Tapi, sejujurnya memang itu yang gue rasakan selama mengikuti rangkaian K2N sampai pada akhirnya bisa berangkat ke Bangka Belitung. Gue cuma mau fokus K2N, udah gitu aja. Mau ngerasain live in di desa, mengambil banyak pelajaran dari sana, belajar tentang arti kehidupan sebenarnya, belajar tentang kesederhanaan, dan banyak pelajaran lain yang tidak bisa didapatkan di kelas maupun di lingkungan organisasi atau kepanitiaan.
Walau ternyata, seiring berjalannya waktu gue mendapatkan banyak hal lain dari kegiatan ini. Banyak "hal" juga yang menjadi tapakan langkah dalam hidup.
29 orang ini berasal dari 22 universitas berbeda. Dengan berbagai latar belakang, berbagai tujuan mengikuti kuliah kerja nyata ini, dan berbagai budaya dari masing-masing daerah membuat perjalanan awal ini cukup menantang. Harus melakukan adaptasi ekstra untuk seseorang kayak gue yang kehidupannya cuma sekitar kampus dan rumah, yang lingkungan paling luasnya hanya sebatas teman antar fakultas di kegiatan tingkat universitas.
30 orang hidup bersama selama satu bulan. Bukan hal mudah yang dapat disepelekan. Berbagai sifat dan kebiasaan bersatu padu, belajar saling memahami dan menghargai. Belajar untuk tidak egois (ini gue masih belajar juga sih wkwkwk, buat kalian 29 orang yang gue maksud pasti ngerti sih maksudnya hehe). Saling mengerti kebutuhan bersama, mendahulukan kebutuhan bersama di atas kebutuhan pribadi atau pun segelintir kelompok.
Gue sebenernya udah kehabisan kata-kata buat mereka wkwkwk. Udah 3 bulan juga sejak berpisah. Feel nya juga, to be honest, ya udah berkurang juga sih. Dan kayak yang gue bilang di atas, udah banyak ulasan tentang mereka di media sosial gue. Jadi mulai bingung juga mau cerita apa. Terlalu banyak yang bisa dituangkan di dalam sebuah kisah dari mereka semua. Apalagi kisahnya selama 35 hari, bayangin aja berapa banyak pelajaran yang bisa gue angkat dari sana kan? KERSOS yang cuma seminggu aja bisa membuat gue belajar banyak, apalagi ini sebulan hehe.
Inti dari postingan ini apa? Bingung juga sih, gue cuma lagi seneng aja karena kemaren malem grupnya rame lagi dengan banyak orang hehe. Gue masih kangen sama mereka meski udah tiga bulan lewat. Masih bisa ngerasa sedih kalau inget semuanya terpisah oleh jarak yang berjauhan. Masih bisa mengenang hal bodoh, menyebalkan, bahagia, kekesalan, dan semua rasa campur aduk yang pernah mereka buat dalam hati ini. Dan masih mempunyai mimpi yang sama seperti mimpi yang gue harap untuk terwujud semenjak perpisahan dengan mereka nyata terjadi. Jika Tuhan mengizinkan, jika itu memang kehidupan terbaik untukku, semoga mimpi itu benar-benar terwujud dengan jalan yang paling baik. Aamiin.
Dan mungkin ini memang hanya sebatas luapan emosi gue karena Tuhan membuat gue merasakan berbagai momen dalam satu hari kemarin. Lelah, dengan semua persiapan konferensi, persiapan sidang seminar, persiapan acara di akhir tahun nanti (nggak boleh ngeluh sih emang harusnya wkwk tapi gakpapa lah biar sekalian sombong keliatan sibuk gitu hidup gue, nggak galau-galau doang wkwk becanda deh). Senang, nilai yang gue tunggu akhirnya keluar, presentasi di kelas bisa menjawab semua pertanyaan bahkan sampai ke pertanyaan dadakan hehe Alhamdulillah, nggak perlu ngerjain tugas untuk pagi ini karena udah presentasi minggu lalu, bisa bertukar pikiran tentang ilmu yang perlu dipersiapkan sebelum sidang, bisa merasakan menjadi "orang penting" meski hanya satu hari. Sedih, teringat semua kenangan yang sangat indah sampai sangat sedih akibat seorang teman, melihat kenyataan bahwa kata "teman" bisa dipresepsikan dengan berbagai cara, merasa hanya seorang diri merasakan hal yang sama dan mungkin hanya seorang diri berusaha menjaga itu semua (pun itu jika diijinkan oleh Tuhan).
Ya. Pokoknya begitu. Gue rindu. Kangen main. Mau main aja kayak pas KKN. Ngerjain program, ngejalanin mata kuliah, tapi rasanya kayak lagi main karena dikerjain bareng-bareng sama orang-orang kayak mereka. Orang-orang yang katanya otaknya di dengkul semua. Orang yang becandanya sama kerjanya sama banyaknya. Orang yang kalau becanda selera humornya sama semua, sama-sama rendah. Orang yang kalau ngelawak susah banget untuk nggak jayus atau receh. Orang-orang yang suka banget bully gue, tapi di sisi lain juga sayang sama gue (ini bukan geer InsyaAllah wkwk I can prove it😜). Orang-orang yang dapet salah satu bagian dari hati gue, bagian khusus yang tersimpan dengan rapi.
Nah, jadi 29 manusia di foto ini adalah orang-orang yang menemani gue selama 35 hari di tanah orang yang for the first time in my life kaki gue menapak di sana. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah resmi masuk ke dalam daftar provinsi yang telah gue datangi selama 20 tahun gue hidup dan Kabupaten Bangka adalah salah satu daerah yang menambah panjang list daerah-daerah yang gue kenang dalam hidup. Iya, 35 hari gue menetap di Bangka.
Bukan, tentu bukan untuk liburan. Selama persiapan berangkat pun nggak pernah terbersit sedikit pun di dalam hati dan pikiran gue untuk liburan atau jalan-jalan. Gue cuma mau fokus untuk mengabdi, melakukan pengabdian masyarakat melalui salah satu mata kuliah universitas, yaitu Kuliah Kerja Nyata (kalau di UI disebutnya K2N hehe)
Hahahaha jumawa banget kalimat gue, padahal 35 hari gue di sana cuma nambah sampah doang kayaknya. Belum berhasil gue untuk memberikan dampak yang dapat dirasakan apalagi dampak yang dapat dirasakan dan dikembangkan secara berkelanjutan.
Tapi, sejujurnya memang itu yang gue rasakan selama mengikuti rangkaian K2N sampai pada akhirnya bisa berangkat ke Bangka Belitung. Gue cuma mau fokus K2N, udah gitu aja. Mau ngerasain live in di desa, mengambil banyak pelajaran dari sana, belajar tentang arti kehidupan sebenarnya, belajar tentang kesederhanaan, dan banyak pelajaran lain yang tidak bisa didapatkan di kelas maupun di lingkungan organisasi atau kepanitiaan.
Walau ternyata, seiring berjalannya waktu gue mendapatkan banyak hal lain dari kegiatan ini. Banyak "hal" juga yang menjadi tapakan langkah dalam hidup.
29 orang ini berasal dari 22 universitas berbeda. Dengan berbagai latar belakang, berbagai tujuan mengikuti kuliah kerja nyata ini, dan berbagai budaya dari masing-masing daerah membuat perjalanan awal ini cukup menantang. Harus melakukan adaptasi ekstra untuk seseorang kayak gue yang kehidupannya cuma sekitar kampus dan rumah, yang lingkungan paling luasnya hanya sebatas teman antar fakultas di kegiatan tingkat universitas.
30 orang hidup bersama selama satu bulan. Bukan hal mudah yang dapat disepelekan. Berbagai sifat dan kebiasaan bersatu padu, belajar saling memahami dan menghargai. Belajar untuk tidak egois (ini gue masih belajar juga sih wkwkwk, buat kalian 29 orang yang gue maksud pasti ngerti sih maksudnya hehe). Saling mengerti kebutuhan bersama, mendahulukan kebutuhan bersama di atas kebutuhan pribadi atau pun segelintir kelompok.
Gue sebenernya udah kehabisan kata-kata buat mereka wkwkwk. Udah 3 bulan juga sejak berpisah. Feel nya juga, to be honest, ya udah berkurang juga sih. Dan kayak yang gue bilang di atas, udah banyak ulasan tentang mereka di media sosial gue. Jadi mulai bingung juga mau cerita apa. Terlalu banyak yang bisa dituangkan di dalam sebuah kisah dari mereka semua. Apalagi kisahnya selama 35 hari, bayangin aja berapa banyak pelajaran yang bisa gue angkat dari sana kan? KERSOS yang cuma seminggu aja bisa membuat gue belajar banyak, apalagi ini sebulan hehe.
Inti dari postingan ini apa? Bingung juga sih, gue cuma lagi seneng aja karena kemaren malem grupnya rame lagi dengan banyak orang hehe. Gue masih kangen sama mereka meski udah tiga bulan lewat. Masih bisa ngerasa sedih kalau inget semuanya terpisah oleh jarak yang berjauhan. Masih bisa mengenang hal bodoh, menyebalkan, bahagia, kekesalan, dan semua rasa campur aduk yang pernah mereka buat dalam hati ini. Dan masih mempunyai mimpi yang sama seperti mimpi yang gue harap untuk terwujud semenjak perpisahan dengan mereka nyata terjadi. Jika Tuhan mengizinkan, jika itu memang kehidupan terbaik untukku, semoga mimpi itu benar-benar terwujud dengan jalan yang paling baik. Aamiin.
Dan mungkin ini memang hanya sebatas luapan emosi gue karena Tuhan membuat gue merasakan berbagai momen dalam satu hari kemarin. Lelah, dengan semua persiapan konferensi, persiapan sidang seminar, persiapan acara di akhir tahun nanti (nggak boleh ngeluh sih emang harusnya wkwk tapi gakpapa lah biar sekalian sombong keliatan sibuk gitu hidup gue, nggak galau-galau doang wkwk becanda deh). Senang, nilai yang gue tunggu akhirnya keluar, presentasi di kelas bisa menjawab semua pertanyaan bahkan sampai ke pertanyaan dadakan hehe Alhamdulillah, nggak perlu ngerjain tugas untuk pagi ini karena udah presentasi minggu lalu, bisa bertukar pikiran tentang ilmu yang perlu dipersiapkan sebelum sidang, bisa merasakan menjadi "orang penting" meski hanya satu hari. Sedih, teringat semua kenangan yang sangat indah sampai sangat sedih akibat seorang teman, melihat kenyataan bahwa kata "teman" bisa dipresepsikan dengan berbagai cara, merasa hanya seorang diri merasakan hal yang sama dan mungkin hanya seorang diri berusaha menjaga itu semua (pun itu jika diijinkan oleh Tuhan).
Ya. Pokoknya begitu. Gue rindu. Kangen main. Mau main aja kayak pas KKN. Ngerjain program, ngejalanin mata kuliah, tapi rasanya kayak lagi main karena dikerjain bareng-bareng sama orang-orang kayak mereka. Orang-orang yang katanya otaknya di dengkul semua. Orang yang becandanya sama kerjanya sama banyaknya. Orang yang kalau becanda selera humornya sama semua, sama-sama rendah. Orang yang kalau ngelawak susah banget untuk nggak jayus atau receh. Orang-orang yang suka banget bully gue, tapi di sisi lain juga sayang sama gue (ini bukan geer InsyaAllah wkwk I can prove it😜). Orang-orang yang dapet salah satu bagian dari hati gue, bagian khusus yang tersimpan dengan rapi.
Comments
Post a Comment